Jakarta, – Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (Setjen MPR RI) secara resmi memulai program orientasi dan pembekalan bagi 23 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi Tahun Anggaran 2024/2025. Dalam acara pembukaan yang berlangsung khidmat di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei 2025, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI, Siti Fauziah, menekankan dua aspek krusial yang harus menjadi pegangan para abdi negara baru: penguasaan dan pemanfaatan teknologi serta penanaman nilai-nilai kebangsaan yang kuat.

Kegiatan orientasi ini menandai bergabungnya energi baru di lingkungan Setjen MPR RI. Sebanyak 23 CPNS, yang terdiri dari 14 lulusan Strata 1 (S1) dan 9 lulusan Diploma 3 (D3), akan mengisi sejumlah posisi strategis mulai dari auditor, petugas protokol, hingga staf di bidang Sistem Informasi dan Dokumentasi (SID). Kehadiran mereka diharapkan dapat membawa angin segar dan mendorong kemajuan lembaga, sejalan dengan fokus Setjen MPR dalam memperkuat adaptasi dan pemanfaatan teknologi di era digital.

Adaptasi Teknologi sebagai Kunci Kemajuan

Dalam arahannya, Sekjen Siti Fauziah secara khusus menyoroti pentingnya penguasaan teknologi bagi para CPNS baru. Ia menyadari bahwa mayoritas CPNS yang direkrut kali ini berasal dari generasi Milenial dan Z, yang secara umum memiliki keunggulan dan kedekatan dengan teknologi informasi. Potensi ini, menurutnya, harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung tugas dan fungsi Setjen MPR.

“Keterlibatan mereka (CPNS baru) diharapkan menjadikan Setjen MPR RI menjadi lebih maju seiring dengan fokus lembaga khususnya dalam penguatan pemanfaatan teknologi,” ujar Siti Fauziah. Ia berharap, dengan dukungan para CPNS yang melek teknologi ini, Setjen MPR dapat menjadi lebih baik, terutama dari sisi efisiensi dan efektivitas administrasi.

Pemanfaatan teknologi tidak hanya dilihat sebagai alat untuk memperlancar pekerjaan administratif semata. Siti Fauziah juga melihatnya sebagai sarana strategis untuk memperkuat penyebarluasan nilai-nilai kebangsaan, seperti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika (Empat Pilar MPR RI), kepada masyarakat luas secara lebih kontekstual, relevan, dan mudah diakses oleh generasi muda.

Tanamkan Nilai Kebangsaan dan Jaga Netralitas Lembaga

Selain penekanan pada aspek teknologi, Siti Fauziah juga menegaskan bahwa orientasi ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menanamkan pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai kebangsaan dan tugas-tugas kelembagaan MPR kepada para CPNS. Sebagai abdi negara yang bertugas di salah satu lembaga tinggi negara, pemahaman dan internalisasi nilai-nilai luhur bangsa menjadi fondasi utama dalam bekerja.

Ia juga menaruh harapan besar agar para CPNS baru dapat menjadi agen perubahan positif di lingkungan birokrasi. “Harapan saya, kita juga bisa mengubah stigma lama tentang PNS,” ungkapnya.

Lebih dari itu, Sekjen MPR mengingatkan tentang pentingnya menjaga posisi MPR sebagai lembaga politik negara yang netral dan profesional, terutama di tengah kondisi politik nasional yang mungkin dinamis atau kurang kondusif. Integritas dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Setjen MPR menjadi kunci untuk menjaga marwah lembaga.

Harapan bagi Generasi Baru ASN MPR

Sekjen Siti Fauziah menyambut baik kehadiran para CPNS baru sebagai sumber energi dan ide-ide segar bagi Setjen MPR. Ia berharap mereka dapat memberikan masukan positif kepada para pegawai senior, sambil terus menjaga perilaku yang baik dan kesehatan mental yang prima. Kemampuan untuk beradaptasi dengan budaya kerja yang sudah ada sambil tetap membawa semangat inovasi menjadi harapan besar bagi kemajuan lembaga.

“Pendekatan dan pembekalan pun terus kami sesuaikan,” ujarnya, mengisyaratkan bahwa Setjen MPR terus berupaya memahami karakteristik dan potensi generasi baru ASN untuk mengoptimalkan kontribusi mereka.

Orientasi dan pembekalan ini akan menjadi fondasi bagi 23 CPNS baru Setjen MPR RI dalam memulai karir pengabdian mereka kepada bangsa dan negara. Dengan bekal pemahaman nilai kebangsaan yang kuat dan kemampuan adaptasi teknologi yang mumpuni, mereka diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam mendukung tugas dan fungsi MPR RI serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik di masa depan.